Arti Kata Dirgahayu

Asrif

Kepala Kantor Bahasa Maluku

 

Bulan Agustus biasanya ditandai dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia. Perayaan HUT Republik Indonesia berlangsung pada tanggal 17 Agustus setiap tahunnya. Pada bulan Agustus tersebut, di mana-mana terpampang ucapan-ucapan selamat HUT RI. Koran-koran, spanduk (kain rentang), baliho (publikasi yang berlebih-lebihan ukurannya agar menarik perhatian masyarakat), dan sebagainya menjadi media yang biasa digunakan perseorangan atau masyarakat untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada bangsa ini.

Selain ucapan selamat hari ulang tahun, terdapat kata lain yang biasa digunakan untuk menyampaikan ucapan ulang tahun itu, yakni “dirgahayu”. Oleh sebagian masyarakat, ucapan “selamat hari ulang tahun” disamakan dengan ucapan “dirgahayu”. Apakah kedua ucapan itu memiliki arti yang sama? Jawabannya ialah tidak sama.

Kata “dirgahayu” memiliki arti “berumur panjang”. Ucapan “dirgahayu” biasanya ditujukan kepada negara atau organisasi yang sedang memperingati hari jadinya (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Ucapan ataupun tulisan “Dirgahayu Ke-72 Republik Indonesia” tidaklah tepat karena kata “dirgahayu” menyatakan “umur panjang”. Oleh karena itu, penulisan “Dirgahayu Ke-72 Republik Indonesia” seharusnya ditulis menjadi “Dirgahayu Republik Indonesia”. Ucapan “Dirgahayu Republik Indonesia” memiliki arti “Berumur Panjang Republik Indonesia”. Ucapan itu merupakan harapan agar Republik Indonesia berumur panjang.

Penulisan angka atau bilangan, misalnya pada ucapan “Selamat Hari Ulang Tahun Ke-72 Republik Indonesia” memiliki arti yakni ucapan selamat ulang tahun atas usia ke-72 tahun Republik Indonesia. Ucapan seperti itu lahir sebagai ucapan selamat atas usia ke-72 tahun. Jika yang hendak diungkapkan adalah harapan agar Republik Indonesia tetap jaya sepanjang masa, maka ucapan yang tepat yakni “Dirgahayu Republik Indonesia” tanpa diikuti penulisan angka atau bilangan.

Sepintas memang terlihat kedua ucapan itu memiliki arti atau tujuan yang sama. Kemiripan arti tersebutlah yang kadangkala menyebabkan beberapa pihak menggunakan kedua ucapan itu secara bergantian. Kedua kata itu dianggap memiliki arti yang sama sehingga dapat saling menggantikan.

Kekurangcermatan penulisan ucapan Selamat Haru Ulang Tahun juga terjadi pada penulisan angka atau bilangan. Biasanya, angka atau bilangan ditulis di belakang nama negara, lembaga, atau individu yang sedang merayakan hari ulang tahun. Penulisan angka atau bilangan sebaiknya diletakkan pada posisi di belakang atau setelah ucapan Selamat Hari Ulang Tahun, misalnya “Selamat Ulang Tahun Ke-72 Republik Indonesia”, bukan “Selamat Ulang Tahun Republik Indonesia Ke-72”.

Jika kita menulis “Selamat Ulang Tahun Republik Indonesia Ke-72”, maka ucapan itu ditujukan kepada Republik Indonesia yang ke-72. Berarti pula ada Republik Indonesia ke-1, ke-2, ke-3, dan seterusnya. Padahal, yang dimaksudkan dalam ucapan itu ialah hari ulang tahunnya yang ke-72, bukan Republik Indonesianya. Dengan demikian, jika yang dimaksudkan ialah hari ulang tahunnya, maka penulisan yang tepat ialah “Selamat Ulang Tahun Ke-72 Republik Indonesia”.

Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa sehari-hari masyarakat Indonesia. Namun demikian, pengguna bahasa Indonesia sebaiknya tetap cermat menggunakan bahasa Indonesia. Kekurangcermatan menggunakan bahasa Indonesia dapat berakibat terjadinya kekeliruan antara pesan (maksud) yang hendak disampaikan dengan kata atau kalimat yang kita tulis atau ucapkan.

Bahasa adalah logika. Demikian pula halnya dengan bahasa Indonesia ataupun bahasa-bahasa lain yang merupakan sarana komunikasi yang dilandasi logika dalam penuturan atau penulisannya.

Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 × three =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Scroll to Top