Kantor Bahasa Maluku (KBM) berkunjung ke Kepulauan Banda, Maluku Tengah, dalam rangkaian kegiatan di STKIP Hatta-Sjahrir, Banda Naira. Bertolak dari Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, Senin, 18 September 2017, sembilan orang staf KBM menumpang KM. Nggapulu tiba di Pelabuhan Neira delapan jam kemudian pada hari yang sama.
Keesokan harinya, kegiatan pertama langsung dilakukan. Berlokasi di Aula STKIP Hatta-Sjahrir yang berarsitektur Hindia Belanda, KBM memperkenalkan diri dengan kegiatan Pelatihan Teater dan Puisi yang dilaksanakan dalam format yang santai. Kepala Kantor Bahasa Maluku, Dr. Asrif, M.Hum yang memberi sambutan menekankan komitmen KBM untuk menjelajahi setiap sudut Maluku, termasuk Kepulauan Banda. “Ini kegiatan pertama kami bersama STKIP Hatta-Sjahrir tetapi bukan yang terakhir. Kami akan merancang kegiatan-kegiatan lanjutan di tahun mendatang,” janji Asrif dalam sambutannya yang langsung disambut tepuk tangan peserta pelatihan. Asrif juga memperkenalkan Achmad Zain, sastrawan senior dari Kendari dan Revelino Berry, Ketua Bengkel Sastra Maluku, yang akan mendampingi peserta selama proses pelatihan.
Setelah acara pembukaan singkat, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan dasar berteater oleh Achmad Zain. Peserta yang seluruhnya adalah mahasiswa STKIP Hatta-Sjahrir tampak sangat antusias mengikuti materi yang diberikan mulai dari olah tubuh, mimik dan ekspresi, blocking panggung, sampai vokal, dan naskah. Agung Pranyoto, salah satu peserta yang juga ketua UKM Teater, STKIP Hatta-Sjahrir, mengungkapkan alasan gairah tinggi mereka selama pelatihan berlangsung. “Ini pertama kalinya kami mendapat pelatihan seperti ini. Sebelumnya kami hanya bermodal nekat dan belajar secara otodidak. Kami bahkan belum paham apa itu blocking. Pelatihan-pelatihan seperti ini sangat dibutuhkan,” ujarnya menjelaskan.
Dua jam memandu pelatihan dasar berteater, Achmad Zain lalu digantikan oleh Revelino Berry yang datang ke Banda dengan misi khusus. “Alam banda ini adalah puisi. Setiap membuka mata kita melihat puisi. Teman-teman hanya perlu menuliskannya. Bengkel Sastra bermimpi akan ada antologi puisi tentang Banda dengan penulis ya teman-teman ini,” kata Berry. Setelah materi singkat, Berry langsung memberi tugas peserta pelatihan untuk membuat puisi dan hasilnya didiskusikan bersama.
Kegiatan Pelatihan Teater dan Puisi dengan peserta mahasiswa STKIP Hatta-Sjahrir ini terus berlanjut sampai tanggal 22 September 2017, hanya saja dilakukan di lokasi yang berpindah-pindah. Peserta dibawa ke pinggir pantai dan ke café sastra untuk mendapatkan nuansa dan sensasi berbeda.[]AR